Referensi Penelitian Kualitatif

PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan informasi kualitatif sehingga lebih menekankan pada masalah proses dan makna (Sutopo, 2002:38; Lindolf, 1994:21) dengan cara mendeskripsikan sesuatu masalah.

Dalam sebuah penelitian seorang peneliti harus mampu menemukan dan merumuskan keuatan dan kelemahan suatu kondisi atau lokasi tertentu dengan kebutuhan khususnya (Sutopo, 2002:117).

DATA & SUMBER DATA

Penentuan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling yang dinamakan criterian based selection (Rubin, 1995:71) dan Goetz Le Comte (dalam Sutopo, 2002:54). Penentuan sampel dilakukan dengan tujuan untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk mencari sumber data yang mantap dan lengkap.

Dalam penelitian sumber datanya bermacam-macam antara lain

  1. Manusia
  2. Dokumen

Jenis data dalam penelitian

  1. Hasil kuisioner
  2. Hasil wawancara
  3. Teks

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk mengumpulkan data sebagai bahan penelitian ada beberapa metode

a. Metode yaitu bersifat non interaktif dan interaktif (Goeytz LeComte, dalam Sutopo, 2002:58).

Teknik non interaktif meliputi

1. Teknik pustaka, teknik ini adalah biasanya hanya mengkaji tentang dokumen dan arsip tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian

2. Teknik simak dan catat, merupakan salah satu teknik penyediaan data ( teknik simak dengan dasar cakap dan lanjutannya simak bebas libat cakap, rekam, catat

Teknik interaktif

  1. Wawancara mendalam (in-Depth interviewing), walliman (2006:284) menyatakan “Interviews, because of their flexibility, are a useful method of obtaining information and opinions from expert during the early stages of the research project”. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada informan bersifat open ended dan mengarah kepada kedalaman informasi. ). Biasanya teknik ini dilengkapi dengan teknik cakap dengan dasar teknik pancing dan lanjutannya semuka ( Sudaryanto, 1993; Mahsun, 2005)

2. Diskusi kelompok (Focus Group Discussion)

3. Pengamatan langsung (direct observation)

Silverman (2006: 56) menjelaskan “ The aim of observation is to gather firsthand information abaout social processes in a naturality occurring context”.

Teknik  Sampling

Kebanyakan metode sampling adalah menggunakan Purposive sampling seperti yang ditegaskan oleh Sutopo (2002:36), teknik cuplikan penelitian kualitatif cenderung bersifat “purposive” karena dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data. Dalam penelitian kualitatif tujuan sampling bersifat internal (internal sampling) artinya sampel tidak mewakili populasi atau tidak merumuskan karakteristik populasi, tetapi mewakili informasi yang mendalam dan generalisasinya mengarah kepada generalisasi teoritis.

METODE ANALISIS DATA

  1. Metode Padan yaitu metode yang digunakan untuk mengkaji atau menentukan identitas satuan lingual tertentu dengan memakai alat penentu yang berada diluar bahasa ( Suroto, 1991:55) dengan demikian alat penentunya diluar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Atau lebih jelas lagi adalah pragmatik dengan alat penentu mitra wicara (Sudaryanto,1993:13-15). Verhar (2002:391) menamakannya sebagai teknik analisis ekstensional, yaitu makna secara pragmatic dimana makna ditentukan menurut hal-hal yang ekstralingual bergantung konteknya.
  2. Analisis Model Interaktif

Dalam metode ini mempunyai komponen analisis barupa Reduksi data, Sajian data, penarika simpulan dan verifikasinya. Tiga komponen utama yang disebutkan itu terlibat dalam proses analisis dan saling berkaitan serta menentukan hasil analisis. (Sutopo, 2002:91).

    1. Reduksi data adalah proses seleksi, pemfokusan, penyederhanan, dan abstraksi data dari fieldnote yang berlangsung terus hingga laporan akhir penelitian disusun. Reduksi data dilakukan setelah data terkumpul secara lengkap
    2. Sajian Data adalah rakitan informasi, diskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan.
    3. Penarikan simpulan dan verifikasi

Sutopo (2002:93) menjelaskan bahwa verifikasi dapat berupa kegiatan yang dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian dengan cara diskusi. Simpulan juga harus diverifikasi agar mantap dan bisa dipertanggungjawabkan.

VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA

Agar dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan sebagai titik tolak penerikan simpulan, menurut Edi Subroto (1992:34) data harus memenuhi syarat kesahihan (validitas) dan keajegan (reliabilitas). Validitas data dalam penelitian di uji melalui triangulasi sumber dan triangulasi metode.

Sedangkan menurut (Alwasilah, 2002:187) untuk meningkatkan reliabilitas dan validitas peneliti harus melakukan teknik-teknik Triangulasi, member cheks, audit trail dan sebagainya

Menurut Yin (2000:38) realibilitas data diusahakan melalui pelaksanaan penelitian spserti dalam prosedur pengumpulan datanya yang dapat diinterpretasikan dengan hasil yang sama. Realibilitas data juga diusahakan dengan membuat seoprasional mungkin langkah penelitian dan kesiapan peneliti untuk diperiksa pengawas bila diperlukan dan diusahakan meminimalkan kekhilafan (error) dan penyimpangan (bias)

Sebenarnya triangulasi merupakan teknik yang didasari oleh pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik simpulan yang mantap, diperlukan lebih dari satu cara pandang (Cano, 2005:3), Silverman 2006:404).

Patton (1984:331) menyebutkan ada empat triangulasi : triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi metodologis, dan triangulasi teoritis..

Sumber : Kumpulan Penelitian Disertasi Mahasiswa S3 Linguistik UNS